Site icon SIN Jatim

Tak Ada Hubungannya Berkendara Tanpa Jaket dengan Sakit Paru

RS Universitas Airlangga (RS Unair) ( jatim.siberindo.co)

Surabaya – Banyak orang percaya, berkendara tanpa jaket bisa membuat sakit paru. Sebab, bagian dada terkena angin dan membuat paru-paru bermasalah.

Menurut dokter spesialis paru RS Universitas Airlangga (RS Unair) Surabaya Wiwin Is Effendi, hal tersebut tidak ada kaitannya sama sekali. Bisa saja terjadi, akan tetapi tidak terjadi secara langsung.

“Sebenarnya tidak ada hubungannya sama sekali. Jadi penyebabnya ya kerja terlalu malam, sering tidur terlalu malam, nah itu tadi akan membuat daya tahan tubuhnya rentan akhirnya bisa kena tuberkulosis (TBC). Jadi tidak usah khawatir,” kata Wiwin, Senin (1/3/2021).

Sering begadang dan bekerja pada malam hari juga menyebabkan daya tahan tubuh seseorang menurun. Sehingga rentan terkena penyakit. Salah satunya timbul cairan pada organ paru-paru.

Wiwin menjelaskan, beberapa penyakit bisa disebabkan karena seseorang terlalu sering begadang. Salah satunya adalah TBC.

“Orang awam bilang, itu paru-paru basah. Tapi yang paling sering terjadi itu TBC, penyakit itu selain menyerang di paru-paru juga bisa menyebabkan akumulasi atau timbulnya cairan pada selaput paru (Pleura),” jelasnya.

Pleura memiliki dua lapisan, yakni lapisan bagian luar dan dalam. Pada rongga Pleura itu lah cairan tersebut berada atau penyakit yang disebut adalah Efusi Pleura. Efusi Pleura merupakan awal mula terjadinya penyakit TBC.

“Jadi organ paru itu kan dibungkus oleh selaput Pleura. Ada dua lapis yang membungkus paru. Cairan itu sebenarnya ada di dua lapisan ini, tidak merendam paru secara langsung. Nama penyakitnya Efusi Pleura,” pungkasnya. (*/cr4)

 

Sumber : jatim.siberindo.co

Exit mobile version