SIN.CO.ID – Persaudaraan Pensiunan Kementerian Agama (PPKA) Kabupaten Lumajang merajut silaturahmi dengan gelaran halal bi halal yang dipusatkan di Aula Gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Lumajang, Kamis (04/05/2023).
Hadir pada acara tersebut Ketua PPKA Jawa Timur H M Roziqi, Kepala Kantor Kemenag Lumajang H Muhammad Muslim serta jajaran pengurus serta anggota PPKA Kabupaten Lumajang.
Ketua PPKA Kabupaten Lumajang, H Misnaji mengucapkan terima kasih kepada Kepala Kantor Kemenag Lumajang atas segala fasilitas yang disediakan, hal ini menurutnya suatu hal yang sangat luar biasa, dengan fasilitas yang disediakan, acara halal bi halal para pensiuan ASN Kemenag ini bisa terselenggara dengan lancar.
“Kita bantu dengan mendoakan agar Kemenag ini berjalan dengan baik dan sukses. Mudah-mudahan semua kebaikan Kepala Kemenag ini akan diberikan balasan oleh Allah,” harap pria yang sudah berusia 75 tahun ini.
Ia menjelaskan, Kegiatan rutin yang biasa dilakukan PPKA Lumajang adalah arisan anjangsana sebulan sekali. Dengan arisan ini ia bersama anggota lainnya menyisikan dana sosial sekedarnya untuk anggota untuk anggota yabg sakit dan meninggal dunia.
“Dan alhamdulillah, kita juga semangat urunan untuk anak yatim meskipun sedikit, kami rutin sejak awal menyiapkan itu, kemarin saya antar ibu-ibu mengantar bantuan itu ke beberapa panti asuhan, inilah yang kuta siapkan di sisa umur-umur ini. Mudahan-mudahan selalu ada hal-hal baik yang bisa kita lakukan,” imbuhnya.
Sementara itu, H Muhammad Muslim sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan para pensiunan tersebut. Hal itulah yang membuatnya terdorong untuk terus semangat menebar kebaikan. Menurutnya,
“Ternyata program PPKA ini luar biasa, saya langusng panggil Penyelenggara Zakat dan Wakaf (Zawa) agar tidak kalah, PPKA yang sudah pensiun saja masih mau membantu anak yatim maka kita adakan itu juga,” ujar Muslim.
Dirinya juga meminta PPKA agar ikut mensukseskan program-program Kemenag Lumajang dengan ikut mencerahkan masyarakat terutama perihal moderasi beragama. Ia menyinggung hal itu karena beredarnya isu tidak benar yang beredar disebabkan adanya pembangunan masjid dan gereja di satu lahan yang ada di Tempeh.
“Isunya pemerintah bersama Kemenag punya program satu masjid satu gereja, padahal tidak demikian. Saya butuh dukungan jenengan agar tidak terprovokasi dengan isu hal ini. Mudah-mudahan kita semua dipertemukan lagi di Ramadhan berikutnya dan bisa halal bi halal lagi,” pungkasnya. (RLS)
